Demonstrasi 29 Agustus: Ulah Elit yang Menyakitkan

 Awal Kericuhan: Tunjangan DPR yang Kontroversial

potrait srimulyani dan ahmad sahroni serta lembaran yang di tempel oleh aksi demonstran

Ketidakpuasan publik sudah mulai tampak sejak pemerintah mengesahkan kenaikan signifikan tunjangan DPR, termasuk alokasi perumahan senilai Rp 50 juta per bulan—membuat banyak masyarakat merasa diremehkan di tengah tekanan ekonomi. Isu ini kemudian diperparah oleh beberapa pernyataan elit politik yang dinilai tidak simpatik, seperti komentar menantang publik atau meremehkan kritik. Salah satu contohnya, anggota DPR yang menyebut demonstran sebagai "tolol", memicu gelombang kemarahan dan dianggap menambah bahan api ketegangan

Tragedi yang Memantik Gelombang: Affan Kurniawan dan Bentrokan Brutal Brimob

Puncak kemarahan publik terjadi saat video tragis di mana pengemudi ojol, Affan Kurniawan, terlindas oleh rantis (kendaraan taktis) Brimob saat sedang melakukan delivery di tengah kerusuhan demo merebak. Insiden ini terjadi di Pejompongan, Jakarta Pusat, pada malam 28 Agustus dan menyulut kesedihan serta kemarahan nasional.

Respons publik sangat keras. Aksi protes meluas ke banyak kota: massa membakar aset pemerintah, kantor DPRD, hingga terjadi baku hantam antara demonstran dan aparat. Banyak di antara mereka menuntut pertanggungjawaban, reformasi kepolisian, dan agar tunjangan anggota DPR dibatalkan.

Peran Elit Politik dalam Mendorong Ketegangan

Bukan hanya soal kenaikan tunjangan, beberapa sikap elit politik memperburuk situasi. Pernyataan yang terkesan merendahkan atau apatis terhadap rakyat—seperti meremehkan tuntutan demo dan menyudutkan demonstran—semakin memperburuk citra mereka. Ini merupakan katalis untuk kepanikan dan ketidakpercayaan kepada wakil rakyat.

Insight Terkini dan Fakta Tambahan

  • Pengusutan Korban & Tahanan Brimob: Divisi Propam Mabes Polri telah mengamankan sopir Brimob (Bripka R) yang terlibat dalam insiden. Proses pengusutan dan pemeriksaan dijamin dilakukan secara transparan.
  • Solidaritas Ojol & Publik: Driver ojol seluruh negeri berkumpul dalam convoy besar menemani jenazah Affan hingga ke pemakaman, menunjukkan solidaritas mendalam terhadap korban.
  • Respon Presiden & Pejabat Tinggi: Presiden Prabowo Subianto menyampaikan rasa prihatin dan meminta investigasi menyeluruh. Ketua DPR, Puan Maharani, juga menyampaikan belasungkawa dan mendesak penegakan transparansi dalam kasus tersebut.
  • Dampak Nasional: Demonstrasi terkini berdampak luas ke kota-kota besar seperti Bandung, Surabaya, Makassar, dan Yogyakarta—dengan berbagai bentuk kerusuhan, pembakaran, hingga bentrokan fisik dengan aparat.

FAQ – Penjelasan Singkat

1. Kenapa demonstrasi ini terjadi?

Dipicu oleh kontroversi kenaikan tunjangan DPR di tengah krisis ekonomi dan diperparah oleh pernyataan elit yang merendahkan aspirasi rakyat.

2. Siapa yang menjadi korban dalam tragedi 28 Agustus?

Affan Kurniawan, pengemudi ojol berusia 21 tahun, tewas terlindas rantis Brimob.

3. Apa respon pemerintah terhadap kejadian tersebut?

Kapolri dan Presiden menyampaikan duka, Propam Mabes Polri memproses kasus secara transparan, dan DPR menyatakan akan berbenah sambil menyampaikan permintaan maaf.

4. Apa tuntutan utama para demonstran?

Mereka menuntut pencabutan tunjangan DPR yang berlebihan, reformasi kepolisian, serta keadilan atas kematian Affan Kurniawan.

5. Apakah demonstrasi ini meluas ke daerah lain?

Ya, aksi berlanjut di banyak kota dengan insiden pembakaran kantor DPRD, perusakan fasilitas publik, dan bentrokan yang sering berakhir anarkis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Emak-Emak Baju Pink Aksi Demo Menggemparkan Media Sosial

Pascol Turun Ke Jalan Ikut Demo

Cerpen "Senja Terakhir Bang Ojol"